Sabtu, 30 November 2013

Pesona Wisata Alam Wonosobo

 Puncak Si Kunir

http://images.detik.com/customthumb/2012/10/31/1026/img_20121031175340_50910334eeb9b.jpg?w=600 

Puncak Sikunir Dieng merupakan salah satu bukit di pegunungan Dieng, Puncak Sikunir terletak di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, dan berada pada ketinggian 2.505m dpl (di atas permukaan laut). Untuk lebih tepatnya terletak di sebelah selatan Telaga Cebong.

 

Telaga Menjer

http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/01/13574768921972278065.jpg 
Sebelum memasuki kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, terdapat sebuah tempat wisata yang tidak kalah indahnya dengan dataran Tinggi Dieng. Objek wisata ini adalah Telaga Menjer yang berada di kaki pegunungan Dieng. Telaga Menjer terletak di desa Menjer, kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Lokasinya berada 12km dari kota Wonosobo, rutenya bisa dibilang cukup mudah, namun sering terlewatkan karena minimnya informasi untuk menuju kesana. Setelah melewati pasar Garung dan PLTA Garung anda bisa mengambil jalan ke kiri.
Di sana, aktivitas turis manca maupun turis lokal sangat sedikit, mungkin karena memang masih minimnya infromasi untuk  menuju kesana. Suasananya yang asri dan sunyi dan hanya diiringi oleh suara - suara alam menambah indahnya hari itu. Telaga Menjer sendiri berada di ketinggiaan sekitar 1300m dari permukaan laut dengan luas sekitar 70Ha dan kedalaman 45m. Karena ketinggian inilah hawa disana cukup sejuk.
Menurut Informasi, pada tahun 1980 telaga ini sempat dikuras karena ada kencenderungan dibagian bawah mengalami kebocoran. Dengan bantuan tenaga ahli dari Rusia untuk pengurasannya, dan kemudian tenaga ahli dari Jepang untuk pembangunan PLTA.
Kondisinya yang masih belum terjamah dan bersih pula menyebabkan tidak adanya fasilitas - fasilitas bagi turis yang ingin singgah dan duduk - duduk untuk menikmati pemandangan. Tentunya bila pemerintah daerah melihat peluang ini, Telaga Menjer bisa menjadi salah satu obyek wisata yang potensial.
Biaya masuknya pun hanya Rp 2000. Disana ada kawasan luas,
cocok untuk sarana bermain dan outbond. Jika ingin ke telaganya,
kita tinggal menuruni anak tangga dari batu. Di hadapan mata, terhampar
bukit hijau memagari telaga. Lebatnya pohon pinus menambah hawa
sejuk sekitar telaga.
 

Telaga Warna 

http://www.lintangbuanatours.com/images/stories/telaga_warna.jpg 

Dataran Tinggi Dieng adalah salah satu Destinasi Wisata di Jawa Tengah yang cukup Populer di Kalangan para Wisatawan Nusantara,  Dan salah satunya adalah Objek Wisata Alam Telaga Warna yang akan membuat Pandangan anda termanjakan oleh pesona alam tanah para Dewa , Objek Wisata yang satu ini memiliki luas 39,60 ha. yang merupakan bekas letusan Gunung Purba Dieng yang terjadi pada masa kuarter atau ratusan tahun silam yang kini sudah tidak aktif lagi dan menjadi kantong air hujan , selain itu disebelah Telaga warna juga terdapat Telaga pengilon dan komplek Goa Alam Pertapaan Mandala Sari ( Meditation Cave ) ,
Berdasarkan dari Catatan Prasasti Sejarah Kerajaan Mataram Kuno yang Memilh Dieng sebagai Pusat Pendidikan dan Pusat Peribadatan Masyarakat Hindu Kuno di Tanah Jawa sekitar abad ke 8 masehi yaitu pada masa Pemerintahan Raja Rakai Warak Dyah Manara , Dan sampai sekarang pun Dieng masih terselimuti kabut Misteri dan banyak Filosofi yang ada di Gunung Tempat Bersemayamnya Para Dewa ini , dan salah satunya adalah Taman Wisata Alam Telaga Warna yang memiliki Filisofi Tatanan Pesan Moral Jawa , dan isi dari cerita atau Legenda dari tempat tersebut adalah sebagai berikut ;
Makna yang diambil dari warna air yang ada di Telaga Warna yang melambangkan lima unsur Manusia atau disebut juga ” Sedulur Papat Kalima Pancer ” yang berarti bahwa kita manusia yang terlahir dari kandungan seorang ” ibu ” yang kelak akan menjalani kehidupan yang intinya kita harus ingat kepada ” Sang Pencipta ”serta Menghormati ibu dan hidup bermasyarakat menurut ajaran Agama ”,
dan dilanjutkan perjalanan kita menuju sebuah cermin besar yaitu Telaga Pengilon yang berarti ” Cermin ” untuk kita melihat sisi baik dan buruknya sifat yang ada dalam menjalani Kehidupan, Dan setelah itu kita lanjutkan perjalanan menuju sebuah batu yang dinamakan Batu Tulis yang Berarti kita Manusia harus Memiliki Pedoman hidup atau Kitab untuk  Belajar Agama , Dilanjutkan lagi menuju Goa Semar yang Berarti ” Ngguguo Maring Sing Samar ” ( Tuhan yang Maha Esa ) dan di depan Goa tersebut terdapat sebuah nama ” Eyang Sabdo Jati ” yang artinya kita harus mencari Kesempurnaan Sejati dengan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta ,
Dilanjutkan lagi menuju Goa Sumur yang di dalamnya terdapat sebuah mata air yang dinamakan masyarakat setempat dengan nama  ” Tirta Perwita Sari ” yang berarti Mata Air Kehidupan ,  dan di depan Goa tersebut juga terdapat sebuah papan nama yaitu Eyang Kumala Sari yang berarti ” Carilah pendamping hidupmu secantik batu permata yang indah tiada duanya atau utama yang penuh cinta dan kasih sayang , patuh terhadap orang tua dan bisa membawa kehidupan kita ke jalan yang benar di Dunia dan Akhirat ” ,
Dan yang terakhir kita akan menuju  Goa Jaran yang berarti Kuda ( Bahasa Jawa ) yang berarti ” Ojo Ngujo Sak Paran- paran atau ” manusia harus bisa mengendalikan nafsu yang ada dalam dirinya ” , dan di depan Goa tersebut juga terdapat papan nama ” Resi Kendali Seto ” yang berarti ” Manusia yang bisa mengendalikan hawa nafsunya dan berjalan dijalan yang Putih ”
Semoga ulasan ini dapat menjadi wacana yang menarik bagi anda dan juga menjadi bahan informasi dalam kunjungan anda ke Dataran Tinggi Dieng , Terima Kasih By- Komunitas Wisata Dieng.

Waduk Wadaslintang 


Berkas:Waduk Wadaslintang002.JPG


Waduk Wadaslintang adalah waduk yang terletak di wilayah Kecamatan Wadaslintang, Jawa Tengah, Indonesia. Waduk ini memiliki beberapa fungsi penting yang menopang kehidupan warga di sekitarnya. Beberapa fungsi utama Waduk Wadaslintang antara lain:
  1. Irigasi
  2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
  3. Perikanan
  4. Pariwisata
  5. Mencegah banjir
  6. Penampung air
Waduk Wadaslintang terletak di bagian selatan wilayah Kecamatan Wadaslintang berbatasan dengan kecamatan Padureso di Kabupaten Kebumen. Waduk ini menggunakan Kali Gede sebagai sumber air utamanya dengan beberapa anak sungai kecil lainnnya yang menyuplai air ke Waduk Wadaslintang. Dalam proses pembangunannya, Waduk Wadaslintang memakan beberapa desa sehingga mengharuskan warganya untuk berpindah tempat tinggal. Proses pembangunan waduk ini dilakukan dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto. Butuh waktu 7 tahun untuk membagun waduk wadaslintang, pembangunan dimulai pada tahun 1982 dan selesai pada tahun 1988. Waduk ini terkenal sebagai lokasi favorit untuk rekreasi memancing bagi para penggemar olah raga memancing. Biasanya pada akhir pekan dan hari libur, banyak pemancing baik dari dalam maupun luar kota yang mengunjungi waduk ini.

Air Terjun Si Karim


Berkas:Si Karim.jpg 
Sikarim adalah air terjun yang terletak di desa Mlandi, kecamatan Garung. Air terjun ini berjarak sekitar 9 km dari ibukota kecamatan Garung.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar